Berbahasa
roh adalah suatu mujizat.
Kata-kata itu diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh.
Hal ini tidak berarti sulit untuk dilakukan.
Kita hanya perlu bekerja sama dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan
oleh Roh untuk diucapkan.
Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Matius 14:29). Yesus memanggil Petrus: "Datanglah!" dan kemudian kita membaca: "Dan ketika Petrus turun dari perahu, dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus". Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa roh. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara.
Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Matius 14:29). Yesus memanggil Petrus: "Datanglah!" dan kemudian kita membaca: "Dan ketika Petrus turun dari perahu, dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus". Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa roh. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara.
Mujizat
ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah didalam
bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata lain, hal ini
bukanlah BAGAIMANA kita berbicara, tetapi APA yang kita ucapkan, itulah mujizat.
Berbicara adalah suatu tindakan alami,
sebagaimana halnya dengan berjalan. Ketika kita mengucapkan kata-kata di dalam
bahasa lain yang diberikan, bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika kita
menggunakan kuasa kita untuk berbicara. Mujizat terjadi ketika Roh Kudus
memberikan kepada kita kata-kata untuk berbicara didalam bahasa yang kita tidak
pernah pelajari dan mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya.
Kitalah yang berbicara, tetapi Roh yang
memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti kayu ukiran, menunggu Allah untuk
mengambil nada vokal kita dan berbicara melalui bibir kita. Lakukan bagian
kita. Perhatikan kembali Kis 2:4 "Mereka" (para murid) adalah subyek
bagi kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh
Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa-bahasa
yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. "Mereka mulai
berkata-kata"
Ketika kita mulai berbicara dalam bahasa roh. Kitalah yang memulainya. Kita mengucapkan kata-katanya.
Ketika kita mulai berbicara dalam bahasa roh. Kitalah yang memulainya. Kita mengucapkan kata-katanya.
Tetapi Roh Kudus yang memberikannya kepada
kita.
Roh Kudus akan melengkapi kita dengan suara,
kata-kata, frasa-frasa di dalam hati dan pikiran kita.
Hal ini akan kedengaran aneh bagi kita. Ini
adalah bahasa yang tidak pernah kita dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa
malaikat atau bahasa Surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi
yang pernah kita dengar.
Ketika Roh memberikan kepada kita kata-kata
ini di dalam pikiran kita, ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada
mulanya mungkin kita hanya mempunyai satu atau dua kata. Kita mungkin mendapati
berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama.
Lakukan saja itu. Kita seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk berbicara
bahasa Surga yang diberikan oleh Bapa kita di Surga.
Mungkin kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin
banyak kata-kata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih
lama berlatih, sebagai mana halnya seorang anak kecil.
Ketika kita mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus akan
meningkatkan perbendaharaan kata kita. Aliran kata-kata akan semakin bertambah
sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri kita yang terdalam (Yohanes
7:38). Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika kita mulai bernafas di dalam Roh
Kudus, kita akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada Tuhan.
Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara kita sendiri, tetapi bukan
dengan bahasa kita sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan kepada kita
lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman, mulai mengucapkan
bahasa-bahasa yang baru.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam hati dan pikiran kita. Kita mungkin merasakan bibir kita mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut kita akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali kita mengucapkannya, teruskan.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam hati dan pikiran kita. Kita mungkin merasakan bibir kita mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut kita akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali kita mengucapkannya, teruskan.
Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir.
Semakin banyak yang mengalir, kita akan merasa semakin lepas. Jangan kuatirkan
apapun bunyinya; itu adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada kita
bahasa yang khusus yang Ia inginkan untuk kita punyai.
Kemudian, Ia akan memberikan kepada kita Karunia-karunia
yang lain (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika kita mulai
melatih karunia-karunia itu, kita akan pergi dari satu karunia ke karunia yang
lain, karena ada bermacam-macam karunia yang berbeda-beda
(1Korintus 12:10).
Sekali kita berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, kita dapat menggunakan karunia itu kapanpun kita mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif kita. Paulus berkata:
Sekali kita berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, kita dapat menggunakan karunia itu kapanpun kita mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif kita. Paulus berkata:
Jadi, apakah yang harus kubuat ? Aku akan
berdoa dengan rohku, tetapi dan aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku
akn menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga
dengan akal budiku." 1Korintus 14:15.
Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, kita
berkata-kata ketika kita inginkan.
Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun kita melakukannya, hal ini adakan menguatkan dan memberkati kita, karena Paulus berkata: Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun diri mereka sendiri..." 1Korintus 14:4.
Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun kita melakukannya, hal ini adakan menguatkan dan memberkati kita, karena Paulus berkata: Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun diri mereka sendiri..." 1Korintus 14:4.
Kita membangun diri kita sendiri secara rohani
setiap kali kita berkata-kata dan berdoa dalam bahasa yang baru.
Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun dan memperbaiki yang lain.
Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun dan memperbaiki yang lain.
Ia memampukan kita untuk membangun diri kita di dalam iman.
Akan
tetapi kamu,
saudara-saudaraku
yang kekasih,
bangunlah
dirimu sendiri
di atas
dasar imanmu yang
paling
suci dan berdoalah
dalam
Roh Kudus.
Yudas 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar