Minggu, 12 Oktober 2014

Berbahasa Roh adalah suatu Mujizat


Berbahasa roh adalah suatu mujizat. 

Kata-kata itu diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh.
Hal ini tidak berarti sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu bekerja sama dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan oleh Roh untuk diucapkan.

Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Matius 14:29). Yesus memanggil Petrus: "Datanglah!" dan kemudian kita membaca: "Dan ketika Petrus turun dari perahu, dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus". Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa roh. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara.

Mujizat ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah didalam bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata lain, hal ini bukanlah BAGAIMANA kita berbicara, tetapi APA yang kita ucapkan, itulah mujizat.

Berbicara adalah suatu tindakan alami, sebagaimana halnya dengan berjalan. Ketika kita mengucapkan kata-kata di dalam bahasa lain yang diberikan, bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika kita menggunakan kuasa kita untuk berbicara. Mujizat terjadi ketika Roh Kudus memberikan kepada kita kata-kata untuk berbicara didalam bahasa yang kita tidak pernah pelajari dan mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya.

Kitalah yang berbicara, tetapi Roh yang memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti kayu ukiran, menunggu Allah untuk mengambil nada vokal kita dan berbicara melalui bibir kita. Lakukan bagian kita. Perhatikan kembali Kis 2:4 "Mereka" (para murid) adalah subyek bagi kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa-bahasa yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. "Mereka mulai berkata-kata"

Ketika kita mulai berbicara dalam bahasa roh. Kitalah yang memulainya. Kita mengucapkan kata-katanya.
Tetapi Roh Kudus yang memberikannya kepada kita.
Roh Kudus akan melengkapi kita dengan suara, kata-kata, frasa-frasa di dalam hati dan pikiran kita.

Hal ini akan kedengaran aneh bagi kita. Ini adalah bahasa yang tidak pernah kita dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa malaikat atau bahasa Surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi yang pernah kita dengar.

Ketika Roh memberikan kepada kita kata-kata ini di dalam pikiran kita, ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada mulanya mungkin kita hanya mempunyai satu atau dua kata. Kita mungkin mendapati berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama.

Lakukan saja itu. Kita seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk berbicara bahasa Surga yang diberikan oleh Bapa kita di Surga.

Mungkin kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin banyak kata-kata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih lama berlatih, sebagai mana halnya seorang anak kecil.

Ketika kita mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus akan meningkatkan perbendaharaan kata kita. Aliran kata-kata akan semakin bertambah sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri kita yang terdalam (Yohanes 7:38). Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika kita mulai bernafas di dalam Roh Kudus, kita akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada Tuhan. 

Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara kita sendiri, tetapi bukan dengan bahasa kita sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan kepada kita lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman, mulai mengucapkan bahasa-bahasa yang baru.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam hati dan pikiran kita. Kita mungkin merasakan bibir kita mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut kita akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali kita mengucapkannya, teruskan.

Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir. Semakin banyak yang mengalir, kita akan merasa semakin lepas. Jangan kuatirkan apapun bunyinya; itu adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada kita bahasa yang khusus yang Ia inginkan untuk kita punyai.

Kemudian, Ia akan memberikan kepada kita Karunia-karunia yang lain (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika kita mulai melatih karunia-karunia itu, kita akan pergi dari satu karunia ke karunia yang lain, karena ada bermacam-macam karunia yang berbeda-beda
(1Korintus 12:10).

Sekali kita berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, kita dapat menggunakan karunia itu kapanpun kita mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif kita. Paulus berkata:
 Jadi, apakah yang harus kubuat ? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi dan aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akn menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku."  1Korintus 14:15.

Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, kita berkata-kata ketika kita inginkan.

Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun kita melakukannya, hal ini adakan menguatkan dan memberkati kita, karena Paulus berkata:
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun diri mereka sendiri..."  1Korintus 14:4.

Kita membangun diri kita sendiri secara rohani setiap kali kita berkata-kata dan berdoa dalam bahasa yang baru.

Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang  yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun dan memperbaiki yang lain.
Ia memampukan kita untuk  membangun diri kita di dalam iman.

Akan tetapi kamu,
saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri
di atas dasar imanmu yang
paling suci dan berdoalah
dalam Roh Kudus.
Yudas 20 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar