Sabtu, 04 Oktober 2014

( Bab 4 ) Baptisan Dalam Roh Kudus


4 
Baptisan
Dalam
Roh Kudus



Kita sekarang memikirkan:
"apakahyang akan menjadi peristiwa awal
(tanda pertama)

jika seseorang menerima kepenuhan Roh ?"

Peristiwa Awal Baptisan Roh

Mari kita pikirkan ketiga hal ini
(1). Tanda awal. Pada kesempatan ini kita memusatkan perhatian pada tanda AWAL. Telah disetujui bahwa ada sederet tanda dan peristiwa lain dari kepenuhan Roh. Tetapi, apa yang kita perlu tentukan pada saat ini peristiwa apa yang sekiranya menjadi tanda pertama yang dialami oleh seseorang saat masuk dalam dimensi baru kuasa Roh ini.

(2). Tanda Alkitabiah. Kita mencari tanda Alkitabiah. Oleh karena itu kita tidak memperhatikan pengalaman pribadi atau tradisi manusia. Melainkan, kita mencari apa yang dinyatakan oleh kitab Suci sebagai dasar mengalami Baptisan di dalam Roh pada zaman Alkitab.

(3). Pengalaman Alkitabiah. Disini pengalaman alkitabiah  dari Baptisan didalam Roh dan bukannya ide manusia mengenai apakah Baptisan itu yang menarik perhatian kita. Ada banyak pengalaman-pengalaman rohani yang secara mudah disebut 'Baptisan Didalam Roh'. Hal ini termasuk Berkat kedua, pengudusan secara keseluruhan, pengalaman kesucian dll. Hal ini mungkin adalah pengalaman-pengalaman yang sah dan Alkitabiah, yang tidak bisa kita remehkan atau kita abaikan. Bagaimanapun juga, pekerjaan Rohlah yang disebut Alkitab sebagai Baptisan didalam Roh yang sedang kita pelajari ini.

Catatan Alkitab
mengenai Baptisan Didalam Roh

Sumber utama dari peristiwa didalam Kisah rasul, dimana ada lima contoh peristiwa mengenai orang yang menerima kepenuhan Roh.

1. Hari Pentakosta  Kisah Rasul 2:1-4

Inilah catatan terlengkap yang kita punyai didalamAlkitab.
Setelah kebangkitan Yesus Kristus, janji-janji mengenai kedatangan Roh Kudus digenapi. Roh Kudus turun ke atas sekelompok murid yang menunggu di Yerusalem. Inilah permulaan dari seluruh karya baru Roh Kudus seperti yang telah terlebih dahulu diberitakan oleh nabi-nabi.


(1) Ketika tiba hari pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

(2) Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

(3) Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

(4) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Roh telah melawat mereka:
(a). Seperi tiupan Angin.
Ada angin dari Surga-angin yang besar dan keras. Dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata"roh"selalu berarti "angin". Jadi jelas sekali bahwa ada angin yang bertiup dengan sangat keras sebagai tanda kedatangan Roh. Angin berbicara mengenai kehidupan, kuasa, kegerakan, semua sifat dari Roh Kudus.

(b). Lidah-lidah Api.
Simbol api pun sangat khusus. Yohanes Pembaptis telah memberitakan bahwa Yesus akan membaptis dengan 'Roh Kudus dan api'. Api berbicara mengenai pemangkasan, pengudusan, pembersihan, pembakaran sekam dan sampah. Kedua faktor ini terjadi sebelum murid-murid dikatakan dipenuhi dengan Roh.

(c). Berkata-kata Dalam Bahasa-bahasa Lain.
Seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka. Peristiwa yang terjadi setelah murid-murid dipenuhi dengan Roh adalah ini: Mereka "...mulai berbicara dengan bahasa-bahasa seperti yang Roh berikan kepada mereka untuk dikatakan" (Kisah Para Rasul 2:4).
Ada seratus dua puluh murid di ruang atas pada waktu itu. Dengan jelas kita diberi tahu bahwa mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan semua mulai berbicara dengan bahasa roh.
Bukti yang jelas dari setiap murid pada peristiwa ini menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam berbahasa roh tidaklah karena telah terlebih dahulu mempelajarinya.

2. Keluarga Kornelius  Kisah Para Rasul 10:1-48

Secara supranatural Petrus mendapatkan perintah untuk mengunjungi rumah tangga seorang bukan Yahudi bernama Kornelius seorang perwira Roma. Petrus berkata ia pergi hanya karena "Roh menyuruhku untuk pergi..." (Kisah Para Rasul 11:12). Petrus masih terbujuk bahwa berkat Allah adalah hanya untuk orang Yahudi saja.

Bagaimanapun juga, ia menemukan dirinya berhadapan dengan orang-orang bukan Yahudi yang ingin mendengar segala sesuatu yang Tuhan telah perintahkan kepadanya.

(33)“..Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu. 

Petrus mulai berkotbah di hadapan mereka mengenai Tuhan Yesus Kristus.

(34) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.

(35) Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.

(36) Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

Ketika ia sedang berbicara, Roh Kudus turun ke atas mereka yang mendengarkan Firman.

(45) Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga.

Teman-teman orang Yahudi pada mulanya tidak ingin mempercayai bahwa hal ini dapat terjadi pada orang-orang bukan Yahudi . Tetapi mereka semua diyakinkan karena mereka mendengar orang-orang itu berbicara dalam bahasa-bahasa lain dan memuliakan Allah.

(46) Sebab mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa Roh dan memuliakan Allah.

Tanda ini juga mendorong Petrus untuk berkata:
Dapatkah manusia melarang seseorang yang telah menerima Roh Kudus seperti kita untuk dibaptis air, atau dengan cara seperti kita menerima Dia.

(47) “Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?”

(48a) Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus.

Petrus Mempertanggungjawabkan Baptisan
Kornelius di Yerusalem. Kisah Para Rasul 11:1-18

Ketika Petrus kembali ke Yerusalem, ia dipanggil untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah terjadi di Kaisarea. Para penatua sesungguhnya tidak senang dengan apa yang telah dilakukan Petrus.
(2) Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.

Oleh karena itu ia membenarkan tindakannya dengan memberikan penjelasan semacam ini.
(15) Dan  ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.

Petrus lebih lanjut mengatakan,
(17) Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah aku mencegah Dia?”

Argumentasinya adalah, Allah telah memberkati orang-orang bukan Yahudi dengan karunia Roh dengan cara yang persis sama seperti Ia telah memberkati orang-orang percaya dari bangsa Yahudi pada hari Pentakosta. Alasan utama keyakinan Petrus adalah bahwa orang-orang Yahudi juga berbicara dalam bahasa-bahasa roh. Ketika mereka mendengar semua hal ini, para penatua menjadi tenang dan memuliakan Allah.

(18) Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” 

3. Paulus Di Efesus  Kisah Para Rasul 19:1-7

kita mempunyai bukti yang jelas. Dalam perjalanan pelayanannya, Paulus datang ke sebuah kota di Yunani, Efesus, dimana ia menemukan beberapa murid Yohanes Pembaptis. Sebagai jawaban terhadap pertanyaannya,
(2) Katanya kepada mereka:"Sudahkan engkau menerima Roh Kudus ketika engkau menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.".

Oleh karena itu Paulus menjelaskan Injil Kristus dengan lebih jelas kepada mereka, setelah mereka di baptis.
(6) Dan kemudian Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Kita telah melihat dalam contoh ini bahwa baptisan Roh merupakan hal yang terjadi secara ringkas, tertentu dan spontan.

Dalam setiap peristiwa, satu faktor yang terus terjadi adalah semua penerima, pada semua peristiwa, dikatakan berbicara dalam bahasa-bahasa roh sebagai akibat dipenuhi oleh Roh. Oleh karena itu memberikan kesan bahwa berbicara dalam bahasa-bahasa roh adalah petunjuk awal yang murni dan dapat dipercaya mengenai menerima Roh. Ada dua catatan lain di dalam Kisah Para Rasul mengenai orang-orang percaya. Mari kita juga memeriksa hal-hal berikut ini.

Bersambung ke 4. Kebangunan Rohani di Samaria



Tidak ada komentar:

Posting Komentar